SISTEM
INFORMASI MANAJEMEN
DOSEN:
Prof.
Dr. Ir. H. Hapzi Ali, MM
DISUSUN
OLEH
DIHAN
ARCHIKA
43215010036
TINJAUAN
PUSTAKA
Pengertian
DSS
Decision Support Systems (DSS)
atau system pendukung keputusan adalah serangkaian kelas tertentu dari system
informasi terkomputerisasi yang mendukung kegiatan pengambilan keputusan bisnis
dan organisasi.Suatu DSS yang dirancang dengan benar adalah suatu system
berbasis perangkat lunak interaktif yang dimaksudkan untuk membantu para
pengambil keputusan mengkompilasi informasi yang berguna dari data mentah,
dokumen, pengetahuan pribadi, dan/atau model bisnis untuk mengidentifikasikan
dan memecahkan berbagai masalah dan mengambil keputusan.
System pendukung keputusan atau
DSS digunakan untuk mengumpulkan data, menganalisa dan membentuk data yang
dikoleksi, dan mengambil keputusan yang benar atau membangun strategi dari
analisis, tidak pengaruh terhadap computer, basis data atau manusia
penggunanya.
Informasi yang biasanya
dikumpulkan dengan menggunakan aplikasi pendukung keputusan akan melakukan:
- Mengakses
semua asset informasi terkini, termasuk data legasi dan relasional,
kompulan data, gudang data, dan kumpulan jumlah besar data.
- Angka-angka
penjualan antara satu periode dengan periode lainnya.
- Angka-angka
pendapatan yang diperkirakan, berdasarkan pada asumsi penjualan produk
baru.
- Konsekuensi
pilihan-pilihan pengambilan keputusan yang berbeda, dengan pengalaman
dalam suatu konteks yang dirinci ulang.
Sudah begitu banyak perusahaan di
berbagai industri yang bergantung pada perangkat, teknik dan pemodelan
pendukung keputusan, untuk membantu mereka menganalisa dan memecahkan beragam
pertanyaan bisnis sehari-hari. System pendukung keputusan bersifat tergantung
oleh data, sebagaimana keseluruhan proses mengambil seluruh kumpulan data yang
tersedia, untuk dianalisa.
Perangkat-perangkat, proses, dan
metodologi pelaporan berbasis Business Intelligence adalah contoh penggunaan
penting dalam system pendukung keputusan manapun, dan memberikan analisis data,
pelaporan serta monitoring data yang sangat terpercaya kepada pengguna.
Persyaratan yang biasa dimiliki
dalam penerapan Sistem Pendukung Keputusan Tingkat Tinggi:
- Pengumpulan
data dari beragam sumber (data penjualan, data inventori, data supplier,
data riset pasar, dsb).
- Penformatan
dan penggunaan data.
- Lokasi
database yang sesuai serta pembangunan format untuk pembuatan laporan dan
analisa berbasis pengambilan keputusan.
- Perangkat
dan aplikasi yang serba bisa dan mampu memberikan pelaporan, monitoring
dan analisa terhadap data.
DSS Design Approach (Structured)
BERBAGAI TIPE SISTEM PENDUKUNG
KEPUTUSAN (DSS):
Penting untuk dicatat bahwa DSS
tidak memiliki suatu model tertentu yang diterima atau dipakai di seluruh
dunia. Banyak teori DSS yang diimplementasikan, sehingga terdapat banyak cara
untuk mengklasifikasikan DSS.
- DSS
model pasif adalah model DSS yang hanya mengumpulkan data dan
mengorganisirnya dengan efektif, biasanya tidak memberikan suatu keputusan
yang khusus, dan hanya menampilkan datanya. Suatu DSS aktif pada
kenyataannya benar-benar memproses data dan secara eksplisit menunjukkan
beragam solusi berdasarkan pada data tersebut.
- DSS
model aktif sebaliknya memproses data dan secara eksplisit menunjukkan
solusi berdasarkan pada data yang diperoleh, walau harus diingat bahwa
intervensi manusia terhadap data tidak dapat dipungkiri lagi. Misalnya,
data yang kotor atau data sampah, pasti akan menghasilkan keluaran yang
kotor juga (garbage in garbage out).
- Suatu
DSS bersifat kooperatif jika data dikumpulkan, dianalisa dan lalu
diberikan kepada manusia yang menolong system untuk merevisi atau memperbaikinya.
- Model
Driven DSS adalah tipe DSS dimana para pengambil keputusan menggunakan
simulasi statistik atau model-model keuangan untuk menghasilkan suatu
solusi atau strategi tanpa harus intensif mengumpulkan data.
- Communication
Driven DSS adalah suatu tipe DSS yang banyak digabungkan dengan metode
atua aplikasi lain, untuk menghasilkan serangkaian keputusan, solusi atau
strategi.
- Data
Driven DSS menekankan pada pengumpulan data yang kemudian dimanipulasi
agar sesuai dengan kebutuhan pengambil keputusan, dapat berupa data
internal atua eksternal dan memiliki beragam format. Sangat penting bahwa
data dikumpulkan serta digolongkan secara sekuensial, contohnya data
penjualan harian, anggaran operasional dari satu periode ke periode
lainnya, inventori pada tahun sebelumnya, dsb.
- Document
Driven DSS menggunakan beragam dokumen dalam bermacam bentuk seperti
dokumen teks, excel, dan rekaman basis data, untuk menghasilkan keputusan
serta strategi dari manipulasi data.
- Knowledge
Driven DSS adalah tipe DSS yang menggunakan aturan-aturan tertentu yang
disimpan dalam komputer, yang digunakan manusia untuk menentukan apakah
keputusan harus diambil. Misalnya, batasan berhenti pada perdagangan bursa
adalah suatu model knowledge driven DSS.
Pengertian Sistem Pendukung Keputusan
(SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
adalah bagian dari sistem informasi berbasis komputer termasuk sistem
berbasis pengetahuan atau manajemen pengetahuan yang dipakai untuk mendukung
pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan.Dapat juga
dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah
data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari
masalah semi terstruktur yang spesifik.
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
dapat digambarkan sebagai sistem yang berkemampuan mendukung analisis adhoc
data, pemodelan keputusan, berorientasi keputusan, orientasi perencanaan masa
depan yang digunakan pada saat-saat yang tidak biasa. Sistem Pendukung
Keputusan (SPK) juga merupakan penggabungan sumber-sumber kecerdasan individu
dengan kemampuan komponen untuk memperbaiki kualitas keputusan dan menjadi
sistem informasi berbasis komputer untuk manajemen pengambilan keputusan yang
menangani masalah-masalah semi struktur.
Dengan pengertian diatas, dapat
diambil suatu kesimpulan bahwa Sistem Pendukung Keputusan (SPK) bukan merupakan
alat pengambilan keputusan, melainkan merupakan sistem yang membantu pengambil
keputusan untuk melengkapi informasi dari data yang telah diolah secara relevan
dan diperlukan untuk membuat keputusan tentang suatu masalah dengan lebih cepat dan
akurat. Sehingga sistem ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan pengambilan
keputusan dalam proses pembuatan keputusan.
Fungsi Sistem Pendukung Keputusan
(SPK)
Secara global dapat dikatakan
bahwa fungsi dari Sistem Pendukung Keputusan (SPK) adalah untuk meningkatkan
kemampuan para pengambil keputusan dengan memberikan alternatif-alternatif
keputusan yang lebih banyak atau lebih baik, sehingga dapat membantu untuk
merumuskan masalah dan keadaan yang dihadapi.Dengan demikian Sistem Pendukung Keputusan
(SPK) dapat menghemat waktu, tenaga dan biaya.Jadi dapatlah dikatakan secara
singkat bahwa tujuan Sistem Penunjang Keputusan adalah untuk meningkatkan
efektivitas (do the right things) dan efesiensi (do the things right) dalam
pengambilan keputusan.Walaupun demikian penekanan dari suatu Sistem Penunjang
Keputusan (SPK) adalah pada peningkatan efektivitas dari pengambilan keputusan
dari pada efisiensinya.
Karakteristik Sistem Pendukung
Keputusan (SPK)
Sistem Pendukung Keputusan (SPK)
memiliki 6 karakteristik antara lain sebagai berikut :
§
Mendukung
proses pengambilan keputusan yang menitik beratkan pada manajemen dengan
persepsi.
§
Adanya
interface manusia atau mesin dimana manusia sebagai user tetap memegang kontrol
proses pengambilan keputusan.
§
Mendukung
pengambilan keputusan untuk membahas masalah terstruktur, semi terstruktur dan
tidak terstruktur.
§
Memiliki
kapasistas dialog untuk memperoleh informasi sesuai dengan kebutuhan.
§
Memiliki
subsistem-subsistem yang terintegrasi sedemikian rupa sehingga dapat berfungsi
sebagai kesatuan sistem.
§
Membutuhkan
struktur data komprehensif yang dapat melayani kebutuhan informasi seluruh
tahap manajemen.
IMPLEMENTASI
DSS DI DUNIA KERJA
Konsep implementasi DSS di dunia
kerja yang kali ini diambil oleh penulis adalah penerapan Business Intelligence
dalam pengumpulan data serta presentasi data dalam suatu bentuk
Dashboard.Bidang industri perusahaan yang dijadikan contoh adalah maskapai
penerbangan atau airline industry.
Teknologi aplikasi yang digunakan
adalah system aplikasi berbasis web dan dapat diakses pada suatu URL tertentu
dari PC/laptop/tablet milik pengguna dengan kapasitas minimum, kapan saja dan
dimana saja pengguna berada.
Metodologi, proses serta
perangkat pelaporan Business Intelligence atau BI adalah komponen kunci yang
memberikan analisa data, pelaporan dan monitoring yang kaya kepada pengguna
sistem.
Secara garis besar, proses yang
terjadi kurang lebih adalah seperti digambarkan dalam diagram dibawah ini,
dimana;
- System
akan mengumpulkan semua data baik data master dan juga data transaksi dari
setiap aplikasi yang digunakan semua departemen dalam perusahaan, untuk
kemudian dilakukan analisis What-if tergantung dari laporan apa yang
diinginkan oleh pihak manajemen.
- Hasil
analisis tersebut akan menentukan keputusan apa yang harus diambil oleh
manajemen.
- Terlihat
dibawah, berbagai departemen yang mengaksesnya antara lain Personalia
(Human Resource/HRD), Keuangan (Accounting), Produksi/Operasional,
Pemasaran/Marketing, Distribusi/Pengiriman, serta divisi lain, yang
semuanya berada dibawah manajemen perusahaan.
Alur DSS untuk Sistem Informasi
Akuntansi
Struktur Alur Data Dalam Aplikasi
Business Intelligence
Pelaporan yang ingin dilihat oleh
tingkat manager dalam manajemen perusahaan tersebut akan tampil dalam aplikasi
Dashboard yang interaktif dan dapat dikustomisasi sesuai keinginan user/
pengguna aplikasi. Contoh dashboard tersebut adalah seperti dibawah ini.
Sebelumnya, perlu diingat bahwa
aplikasi dashboard juga memiliki beragam kategori per divisi, dimana setiap
divisi/departemen dalam suatu perusahaan biasanya menggunakan jenis data yang
berbeda, serta mengakses data dalam cara yang berbeda pula. Laporan dan hasil
analisis yang diperlukan juga otomatis berbeda, begitu pula bentuk pelaporan
yang diperlukan tiap-tiap divisi tersebut, sebagaimana digambarkan dalam
diagram dibawah.
Pembagian Kategori Dashboard
Berdasarkan Penitikberatan Pengambilan Informasi Perusahaan
Manfaat Penggunaan Aplikasi
Terapan DSS/Decision Support System dalam Bentuk Business Intelligence
Dashboard;
- Mempermudah
dilakukannya analisa terhadap data master dan juga data transaksi
perusahaan untuk kemudian menghasilkan berbagai laporan yang akan
mendukung proses pengambilan keputusan oleh pihak manajemen perusahaan.
- Memberikan
tampilan yang lebih enak dilihat dan lebih professional yang disesuaikan
dengan kultur serta bidang bisnis perusahaan yang menggunakan aplikasi
ini.
- Memberikan
informasi terkini terhadap pergerakan angka-angka dalam perusahaan, atau
bahkan bersifat real-time. Contohnya dalam hal ini; adalah pergerakan
angka penjualan tiket pesawat setiap harinya, atau pergerakan angka
kedatangan dan keberangkatan pesawat dari seluruh bandara di Indonesia
(hasil kegiatan operasional perusahaan).
Contoh implementasi aplikasi
Business Intelligence – Dashboard sebagai ajuan system pendukung
keputusan/decision support system yang hendak diimplementasikan dalam
perusahaan:
Prototipe Tampilan Dashboard
untuk Pengaplikasian Business Intelligence bagi Sistem Pendukung Keputusan,
Dibuat Menggunakan Tool Xcelcius Disambungkan ke Warehouse SAP-Business
Intelligence
Elemen-elemen yang ditampilkan:
- Grafik
keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan tim Sales setiap harinya
dimana manajemen dapat meilhat pergerakan terakhir yang terjadi satu jam
sebelum pengaksesan dashboard.
- Grafik
keseluruhan angka penjualan tiket yang dihasilkan pada satu hari sebelum
pengaksesan dashboard (H-1)
- Grafik
keseluruhan angka penjualan secara mingguan (pergerakan mingguan).
- Grafik
keseluruhan angka penjualan secara bulanan (pergerakan bulanan).
- Grafik
keseluruhan angka penjualan secara tahunan (pergerakan tahunan).
- Grafik
penjualan per staff sales untuk mengukur kinerja masing-masing personel.
- Grafik
pembelian dari setiap klien yang kategorinya adalah:
- Pembelian
per klien Travel Agent
- Pembelian
per perusahaan
- Pembelian
per wilayah kota penjualan di Indonesia; semua kota yang memiliki bandara
(missal Jakarta, Bandung, Surabaya, dan lainnya).
Penerapan DSS di Perusahaan Coca
Cola Amatil Indonesia
Salah satu metode yang digunakan
untuk melakukan analisis perilaku konsumen adalah Market Based Analysis dimana
mekanismenya harus didahului oleh analisis yang mendalam mengenai data transaksi
pelanggan dengan menggunakan konsep data mining. Penggunaan data mining ini
diharapkan dapat membantu mempercepat proses pengambilan keputusan bagi
manajemen dan memungkinkan perusahaan untuk mengelola informasi yang terkandung
di dalam transaksi menjadi sebuah knowledge. Dengan begitu, pendapatan
perusahaan dapat meningkat dan di masa yang akan datang perusahaan dapat lebih
kompetitif.
Saat ini PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia memiliki sistem yang sudah terintegrasi berupa Enterprise Resource
Planning (ERP) yang menunjang seluruh proses bisnis yang ada, namun belum
maksimal digunakan sebagai referensi bagi penetapan strategi pemasaran
perusahaan. Oleh karena itu, peran DSS sangat dibutuhkan untuk menggali dan
melakukan analisis perilaku konsumen terhadap pembelian suatu produk melalui
data historikal transaksi pelanggan selama dua tahun.
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
menjadikan beberapa parameter dalam pengambilan keputusan antara lain, ranking
(peringkat) berdasarkan revenue yang diperoleh di setiap wilayah, penetrasi
pasar, basket index untuk mengetahui persentase pembelian produk PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia, market share produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
dibandingkan dengan produk perusahaan lain, jumlah penjualan produk, dan nilai
penjualan ritel setiap bulan untuk peningkatan penjualannya.
Sedangkan data yang digunakan
adalah data sekunder berupa deret waktu (time series) dengan periode dua tahun
terkahir. Jenis sumber data berasal dari data eksternal perusahaan yang
didapatkan melalui kerjasama antara PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan
masing-masing outlet melalui trading term yang telah disepakati kedua belah
pihak.Untuk saat ini PT. Coca-Cola Amatil Indonesia telah bekerjasama dengan
outlet seperti Matahari, Carefour, Giant, dan Indomart. Melalui proses training
didapatkan akurasi data mendekati 98% sehingga informasi yang dihasilkan dapat
digunakan untuk membantu proses pengambilan keputusan khususnya untuk mendukung
strategi pemasaran.
Seperti yang dijelaskan
sebelumnya, penerapan aplikasi DSS ini digunakan untuk mendukung strategi
pemasaran dalam melakukan penetrasi pasar sehingga diharapkan perusahaan mampu
mengembangkan sebuah sistem customer profiles. Harapannya perusahaan mampu
membuat dan melakukan promosi yang efektif berdasarkan segmen pasar yang sesuai
sehingga target penjualan akan mudah tercapai dan tidak kalah bersaing dengan
kompetitor. Matrik komponen sistem informasi manajemen yang digunakan
perusahaan dapat dilihat pada lampiran. Beberapa aktivitas pada sistem informasi
tersebut sebagai berikut :
- Aktivitas Input
Aktifitas input dalam aplikasi
dilakukan oleh tim master data. Data yang dimasukkan adalah data produk, data
pelanggan, data supplier, dan data transaksi penjualan. Pelaksanaan input data
tersebut tentu membutuhkan sumber daya berupa hardware dan jaringan seperti
monitor, keyboard, mouse, CPU, wireless, dan LAN. Selain itu, sumber daya
berupa software juga dibutuhan oleh sistem. Software yang digunakan input data
dikembangkan oleh PT. Coca-Cola Amatil Indonesia sendiri dengan memanfaatkan
operating system Windows dan Database Management System (DBMS) seperti Oracle
Database. Master data officer sebagai SDM memiliki hak akses ke aplikasi untuk
input data berupa data produk, data pelanggan, data supplier, dan data transaksi
penjualan. Master data officer juga dibutuhkan untuk menjalankan proses lain
seperti proses data cleansing sebelum data tersebut bisa diolah ke proses
selanjutnya, yaitu proses penggalian data (data mining).
- Aktivitas Pemrosesan
Aktivitas proses pengolahan data
dalam aplikasi membutuhkan sumber daya hardware dan jaringan berupa network
server, monitor, CPU, keyboard. Kebuthan server untuk aktivitas ini juga
memerlukan memory minimal 200 GB, media penyimpanan 10 TB, dan CPU 16
core.Selain itu, kebutuhan software untuk pemrosesan data dikembangkan oleh
perusahaan dengan memanfaatkan operating system Windows dan Oracle
Database.Business Intelligence Specialist dan Database Administrator (DBA)
tentunya dibutuhan untuk memonitor apabila terjadi kendala saat pemrosesan data
berlangsung.
- Aktivitas Output
Semua proses yang dilakukan
selama aktivitas input dan pengolahan data dilakukan oleh aplikasi dan akan
memberikan output berupa report dengan jangka pelaporan tertentu. Pada bagian
ini, setiap proses telah menggunakan sistem informasi manajemen. Mesin yang
digunakan berupa network server, monitor, keyboard, mouse, CPU, printer.Media
yang dibutuhkan adalah jaringan internet, LAN, email, serta kertas untuk
mencetak laporan.
Kebutuhan software digunakan
untuk mengolah dan menampilkan data menjadi informasi yang representative
berupa tabel, grafik, indikator-indikator.Dalam hal ini software yang digunakan
berupa Oracle Business Intelligence Enterprise Edition. Dengan menggunakan
konsep self-service, pengguna tidak perlu lagi menggantungkan tim IT untuk
menyediakan laporan yang dibutuhkan. SDM yang terlibat terdiri-dari manajer
pemasaran, manajer penjualan, tenaga pemasaran, dan tenaga penjualan. Produk
informasi yang dihasilkan terdiri-dari Market Share Summary Report, Market
Basket Analysis Report, Market Share PT. Coca-Cola Amatil Indonesia vs Other
Companies, Store Ranking Summary Report, Retail & Sales Price Chart Report.
Dengan informasi tambahan yang
akan dikumpulkan seperti salah satunya demografi pelanggan dan faktor-faktor
yang mempengaruhi kepuasan pelanggan. Adanya DSS ini tidak hanya memberikan
informasi yang dibutuhkan dalam mendukung strategi pemasaran namun juga
memberikan rekomendasi penentuan model strategi pemasaran yang sesuai dengan
kondisi pasar. Meskipun demikian, proses pengambilan keputusan tetap dilakukan
oleh manajemen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan tetap memperhatikan
rekomendasi yang diberikan DSS sehingga tercipta strategi pemasaran yang
efektif dan efisien.
Berdasarkan pengamatan kami, data
mining yang dilakukan oleh MMSS masih berkisar kepada informasi mengenai produk
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dan produk pesaing (jumlah penjualan, market
share, perbandingan relatif dengan kompetitor dan sejenisnya) namun belum
sampai kepada profil demografi konsumen. Informasi profil demografi ini
(seperti misalnya usia pembeli produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, estimasi
pendapatan pembeli produk) sangat penting terutama dalam penentuan strategi
pemasaran. Misalnya, PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dapat menentukan bintang
iklan dan jenis iklan serta promosi yang sesuai dengan karakteristik konsumen
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia dengan data mining mengenai profil usia pembeli.
Informasi mengenai estimasi
pendapatan konsumen produk juga dapat membantu PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
dalam melakukan analisis pola konsumsi konsumen. Di samping itu, informasi
tersebut dapat digunakan untuk penentuan diversifikasi produk (contoh produk
minuman dengan kemasan yang lebih kecil) dan menganalisis sensitivitas harga
terhadap kuantitas penjualan, terutama apabila ternyata produk PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia banyak dikonsumsi atau ditargetkan untuk konsumsi individu
maupun kelompok individiu dengan pendapatan menengah ke bawah.
Profil konsumen ini dapat
diperoleh melalui informasi yang ditangkap oleh distributor, seperti program
loyalitas pelanggan untuk Hypermart yang berada di dalam Matahari Grup dengan
adanya Matahari Club Card (MCC). Informasi mengenai profil konsumen dan barang
yang dibeli kemudian dianalisis untuk mendapatkan korelasi pola konsumsi dan
profil demografi pelanggan berdasarkan data input MCC.
Aktivitas
Pengendalian
Kegiatan ini merupakan bagian
evaluasi yang dilakukan pihak manajemen terkait dengan penilaian kinerja
masing-masing bagian dalam proses bisnis. Software yang dipergunakan berupa
Microsoft SQL Server Reporting Service dengan prosedur yang dilakukan adalah melakukan
monitoring KPI terhadap laporan yang dihasilkan secara periodik.Produk
informasi yang dihasilkan berupa informasi Data Quality dan Data Cleansing
Report, Key Performance Indicator dari hasil output informasi aplikasi dengan
kondisi aktual yang terjadi di pasar.
Peranan teknologi informasi
memberikan banyak manfaat bagi perusahaan, seperti mampu meringankan aktivitas
bisnis yang kompleks serta menghasilkan informasi yang dapat dipercaya,
relevan, tepat waktu, lengkap, dapat dipahami, dan teruji dalam rangka
perencanaan, pengendalian dan pengambilan keputusan manajemen.Selain itu,
efisiensi kegiatan operasional perusahaan dan kinerja perusahaan juga dapat
ditingkatkan.Akibatnya perusahaan dapat tetap bertahan dalam era informasi
serta mampu menghadapi persaingan pasar global. Beberapa keuntungan lain yang
diperoleh dari penerapan DSS bagi proses bisnis di PT. Coca-Cola Amatil
Indonesia sebagai berikut.
Mengoptimalkan penentuan tata
letak penempatan kulkas di outlet
Perusahaan melakukan investasi
miliaran rupiah di kulkas (Cold Drink Equipment) tentunya mengharapkan adanya
return yang sepadan atau melebihi nilai investasi tersebut. Optimalisasi
penempatan kulkas sudah selayaknya dilakukan agar mudah dijangkau oleh
konsumen.
Membantu perusahaan dalam melakukan
forecasting.
Proses forecasting pasti
memerlukan indikator yang lain seperti tren penjualaan perusahaan dan faktor
eksernal seperti tingkat inflasi, suku bunga, dan nilai tukar rupiah.
Berdasarkan pembahasan yang telah
diuraikan terkait penggunaan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia, pentingnya
peranan DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia adalah memberikan kemudahan dalam
memproses data atau informasi bagi manajemen PT. Coca-Cola Amatil Indonesia
khususnya marketing dan research and development (R&D). Selain itu, DSS
membantu dalam penghematan waktu yang dibutuhkan untuk memecahkan masalah,
menghasilkan solusi dengan lebih cepat dan hasilnya dapat diandalkan dengan
data yang tersedia, serta mampu menyajikan berbagai alternatif.Kemampuan DSS
ini dapat dimanfaatkan untuk menyediakan bukti tambahan sebagai penjelasan
dalam memperkuat posisi manajemen terhadap penentuan strategi marketing dan
produk PT. Coca-Cola Amatil Indonesia di pasar.Penerapan DSS yang dilakukan di
PT. Coca-Cola Amatil Indonesia pun dapat meningkatkan produktivitas dan kontrol
implementasi dari manajemen.
Penggunaan DSS di PT. Coca-Cola
Amatil Indonesia memiliki peranan penting dalam mendukung proses pengambilan
keputusan khususnya di divisi marketing. Berbagai manfaat yang dirasakan
manajemen diantaranya mendukung program promosi pemasaran, membantu penterasi
pasar dan memahami prilaku konsumen, mengoptimalkan penentuan tata letak, dan
membantu perusahaan dalam melakukan forecasting. Potensi resiko aplikasi DSS
ini terjadi apabila perusahaan sulit mendapatkan data eksternal dari outlet
karena data merupakan komponen utama dan vital dalam pemanfaatan DSS ini. Oleh
karena itu dibutuhkan peningkatan kerjasama dengan outlet seperti membagi hasil
pengolahan data sehingga outlet dapat merasakan manfaat yang sama.
Membangun DSS yang bagus dan
handal tentunya membutuhkan dukungan baik segi teknis dan non teknis, salah
satunya adalah aspek keamanan.Keamanan data merupakan hal yang sangat penting
dalam menjaga kerahasiaan informasi terutama yang berisi informasi sensitif
yang hanya boleh diketahui oleh pihak yang berhak saja, apalagi pengirimannya
dilakukan melalui jaringan publik.Apabila keamanan data tersebut tidak maksimal
maka data tersebut dapat disadap oleh pihak yang tidak berhak.
Sistem keamanan informasi yang
lemah dapat memberikan dampak negatif terhadap pencapaian tujuan enterprise
atau organisasi secara umum dan tujuan aplikasi DSS secara khusus.Oleh karena
itu, penerapan keamanan informasi yang menyeluruh dan terintegrasi sangat
diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.Penerapan tersebut melindungi
organisasi dari risiko yang dapat memberikan kerugian khususnya
finansial.Manfaat yang diberikan dapat dirasakan terutama oleh organisasi skala
enterprises berbasis TI yang menganggap bahwa keamanan informasi merupakan
faktor yang penting.Berdasarkan tujuan dan pengamanan informasi, maka kami
perlu mengidentifikasi kerawanan data yang mungkin terjadi didalam penerapan
aplikasi DSS di PT. Coca-Cola Amatil Indonesia.